Wednesday, June 29, 2011

Hore dede gua sunaaaaaat!!!

Tanggal 26 Juni kemaren si adek sunat. Hahaha dia baru mau disunat kemaren-kemaren. Mungkin malu karena udah 10 taon gak sunat-sunat. Temennya aja yang umurnya 6 taun udah ada yang sunat. Hahahaha lucu amat liat ni anak jalan ngagegang (ngagegang? Itu lho bahasa sunda kalo orang jalan dengan rentang kaki kanan dan kaki kiri gak wajar alias lebih dari normal. Haha). Udah gitu, mana kolornya gede banget, perbannya tebel pula. Hihihi..

Dari malem emang atmosfer rumah udah beda, jeng lampu the kedap-kedip wae.. (gak ada hubungannya sih). Nah, hari kemarennya mama masak agak banyak, biar nanti pas subuh-subuh mau berangkat ke Caringin gak riweuh teuing. Oya, sunatnya di klinik sunat daerah caringin. Si adek ngambil yang jam 4 subuh (pagi amat yak? Iya soalnya kalo agak siang jadi mahal bisa 2x lipat biayanya. Sama aja sih, cuma modal bangun pagi doang, kalo orang kaya males kali ya bangun subuh jadi ngambil yang agak siang, keluar duit gede juga gak apa-apa hahaha. Kalo saya mah kan orang biasa ^^).

Mamah, adek, bapak berangkat naek motor jam 3.10. Aku ditinggal sendiri di rumah jadilah nonton tipi da udah gak ngantuk. Eh si mbe filmnya film dewasa semua hahaha males deh nonton tipi yaudah tidur lagi. gak berapa lama saya dibangunin bangun da ada yang ngegedor-gedor pintu. Eh, ternyata penganten sunat udah balik.

“Heeueuh! Kebo dasar perawan teh tidur sampe bablas kieu. Can solat jaba nya?”
Waduh!! Iye belom solat subuh, padahal waktu udah jam 6 pagi hmmm yaudah daripada gak sama sekali.
BUAHAHAHAHAHA!!

Ya namanya juga penganten sunat yang pasti diperhatiin ya celananya. Saya liat teh celananya menjendol gede pisan. Hahaha apaan tuh?? Emang kalo udah sunat ukurannya jadi lebih gede ya?
“Hush!! Ini kolor khusus! Gede enak aja!” kata si adek membela diri.
Ooooooohh, kolor khusus ^^

Sepanjang pagi si adek ceritaaaaaaaa mulu soal proses sunatan. Mulai dari awalnya dateng kesono kliniknya penuuuh banget, proses nunggu dan kemungkinan kaburnya dia (mamah sama bapak nyangka si adek kabur soalnya lama banget gak ke luar, ya kagak lah mana mungkin bisa kabur lagian juga), terus proses khitan yang gak kerasa sama sekali, terus katanya sebelum khitan tuh pundak si adek ditepok dulu (biar apa ya? Oh sedikit sentuhan terapi tak sadar diri mungin..ceile tak sadar diri), dan anu nya yang setelah disuntik ditari-tarik dulu beberapa kali biar agak panjang!! Hahaha gak mau ya tu anak nyeritain beginian.

Besok dan lusanya banyak orang yang nengok ke rumah, nyecep duit dan julmahnya banyak banget. Mulai dari abah sama emak, teh Wiwin sama suami dan anaknya, nek Eli, wah banyak dah. Kaya mendadak nih si adek.

“Tuh kan mama bilang apa, sunat itu enak. Coba dari dulu. Sugan teh bener mau sampe SMA,” kata mama.

Iya tuh emang disunat itu enak. Dapet duit, maenan baru, hape baru, “anu” baru, dan banyak makanan sama kue sama permen berserakan di rumah!! Naaah, sekarang saya lagi bujuk si adek buat beli pulsa modem seenggaknya dia mau patungan 50.000 aja. hahaha tapi imposibel deng, da diamah pelit pisan orangnya. Tak apa lah, yang penting semua senang!!!

The Historian by Elizabeth Kostova

Hmmm..sebelumnya saya udah niat mau post sinopsis novel The Historian ini. Sebenernya da saya juga belom paham bener alurnya. Supeeeeeer rumit!! Ceritanya itu berbingkai, orang yang diceritain malah nyeritain kasus lain juga. Hadooooooooh, tapi alhamdulilah saya bisa nulis sinopsisya..

kovernya kece ^^


Bismillah…

Seorang gadis bernama..hmm sampe sekarang saya sendiri gak tau nama gadis ini. Kita sebut aja Si Gadis ok? Nah, Si Gadis ini ceritanya udah gede, dan lagi nyeritain kehidupannya waktu umurnya 16-18 tahun di rumahnya di Amsterdam, Belanda. Waktu itu dia gak sengaja nemu buku kuno di perpustakaan pribadi ayahnya . buku itu sama sekali kosong dan cuma ada gambar naga yang dideskripsikan Kostova : membentangkan sayap dengan ekor panjang melingkar,  di tengah buku tsb. Gambarnya memenuhi halaman sampai ke tepi. Selain gambar itu yang ditemukan si gadis ada juga surat milik seorang profesor pembimbing ayahnya yang kuliah pasca sarjana bernama Professor Rossi.

Karena penasaran, Si Gadis selalu menuntut ayahnya untuk bercerita tentang surat itu, yang dia pikir agak mencurigakan. Sedangkan ayahnya sendiri—Paul—sangat enggan untuk bercerita karena bukan kisah yang bagus. Hmmm sebelumnya jelasin dulu kali ya kalo Paul ini seorang sejarawan terkemuka, hidup dengan seorang anak dan pengasuh—namanya Mrs. Clay—di Amsterdam setelah sebelumnya sempat tinggal dan kuliah di Amerika, gak tinggal dengan istrinya dan akan diceritakan lebih lanjut. Paul selama kuliah punya sahabat sekaligus dosennya sendiri itu yang juga sejarawan terkemuka. Rossi sering digambarkan punya ambisi dan semangat menggelegak di otaknya untuk terus menulis meski usianya udah gak muda lagi. di satu kutipan ketauan kalo Rossi ini seorang atheis.

“…kugantungkan salib perak kecil itu di leher atheisku…” begitulah kira-kira kutipannya, di halaman berapa
ya lupa..

Nah, memang awalnya si ayah enggan untuk bercerita tapi akhirnya ia mau buka mulut juga. Di halaman-halaman awal si ayah bercerita secara lisan, sambil membawa anak gadisnya ke tempat-tempat eksotis yang—tentu—punya nilai sejarah yang besar. Muter-muter eropa deh, ke Perancis, Italia, dan daerah sekitarnya.

ee..ee..ehem..

Jadi, dulunya—Paul aja ya jangan si ayah kepanjangan—Paul pernah nemu suatu buku (buku yang tadi ditemukan si Gadis) di carrel di bangku di perpustakaan di universitasnya. Buku itu sempat membuat Paul tertarik. Nah, karena penasaran dan tidak ada petunjuk sama sekali dibawalah buku itu ke Profesor Rossi—yang menurut Paul—punya wawasan luas tentang sejarah Eropa Abar Pertengahan. Tanpa terduga Rossi juga punya buku yang sama, tapi dengan ukuran yang lebih kecil, dan sama-sama menemukan buku itu di perpustakaan waktu dia kuliah dulu. Rossi mengaku sempat meneliti buku itu sebagai riset tapi kini ia menyerah. Setelah ngobrol-ngobrol seputar buku, Rossi memberikannya pada Paul, disertai surat-surat (atau catatan) yang Rossi klaim “bisa membantu dalam pencarian asal usul buku tersebut”.

Tepat selang beberapa menit setelah mereka berbincang di ruang kerja Rossi dan Paul sudah berjalan ke luar ruangan untuk pulang dengan membawa berkas-berkas, tiba-tiba ada suatu keanehan di ruang kerja Rossi yang baru ditinggalkan Paul. Ada cahaya yang terang—amat terang—kemudian redup. Sedetik Paul sempat berpikir untuk kembali tapi, akhirnya niatnya ia urungkan dan bergegas pulang.

Setelahnya—sehari entah beberapa hari—Paul dapat kabar kalau Rossi hilang. Ya kagetlah dia karena orang terakhir yang bersama Rossi adalah dia sendiri. Polisi dipanggil, para saksi dikumpulkan, dan ruangan kerja Rossi disegel. Di langit-langit ruangan yang tinggi itu ada secercah noda gelap, entah darah atau apa. Banyak asumsi yang dikemukakan oleh beberapa orang mengenai dugaan sebab hilangnya Rossi, tapi tak satu pun yang membuat polisi yakin.

Paul sangaaaaat sedih. Dosen pembimbingnya hilang setelah memberikan seberkas catatan yang akan mengubah hidupnya. Bagaimana ini? Paul seakan tertarik untuk menelusuri asal-usul buku itu karena ia berasumsi pasti ada kaitannya dengan kehilangan Rossi. “Bagaimana mungkin Rossi bunuh diri? Ia sejarawan hebat dan mustahil dia tidak dicari orang,” gitu kira-kira pikiran Paul. Tapi di lain sisi ia juga muak dengan buku itu karena berbagai alasan yang sudah bikin dia frustasi.

Tapi akhirnya keputusan Paul sudah bulat, ia akan menelusuri buku itu dan yakin akan menemukan Rossi. Ia pergi ke berbagai perpustakaan tua universitas dan mencari buku-buku kuno. Tadi kan udah diceritakan bahwa buku itu membuat Paul frustasi. Dengan adanya buku itu di tangannya banyak kejadian aneh. Paul seakan diikuti orang jahat, yang menyebabkan berbagai peristiwa mengerikan. Contohnya kucing liar—Paul memberinya nama Rembrandt—yang sering berkunjung ke apartemennya di Amerika tiba-tiba ditemukan mati dengan kepala terpelintir dan posisi yang ganjil, seakan dia main-main di sana dan mati dengan konyol karena terjepit. Teman satu-satunya itu sekarang sudah pergi menyebabkan Paul amat marah.

Selama risetnya mengenai buku itu—buku Naga we ya nyebutnya—selain banyak hal aneh yang terjadi pada orang lain, terjadi pada dirinya sendiri. Contohnya dia dipelototin sama pegawai perpustakaan karena Paul membaca buku dengan topik Drakula. Risetnya ini rupanya menarik perhatian seorang gadis bernama Helen. Helen ini orang Rumania yang sempat dibesarkan di Budapest, Hongaria. Helen adalah seorang Antropolog yang juga suka sejarah dan pengerahuannya tentang sejarah bukan suatu yang main-main. Luaaaaaaaaaaaas
banget wawasannya Helen itu.

Ngobrol, ngobrol, ngobrol dengan Helen ketauan juga kalau Helen ini putri Profesor Rosi. Helen membenci Rossi karena dulu ia mencampakkan cinta ibunya ketika Rossi berkunjung ke Rumania. Kisah cinta itu menyebabkan ibu Helen hamil dan kabur dari rumah karena kakek Helen galak sekali. Ibu Helen tidak ingin orang desa tau jadi kaburlah ia ke rumah Eva kakaknya di Budapest. Ibu Helen mengirim surat ke Amerika ke alamat yang pernah Rossi tinggalkan untuk Ibu Helen dan memberitahukan bahwa dirinya tengah hamil bayi mereka. Ngenes! Jawaban Rossi adalah bahwa ia tidak pernah ke Rumania dan menanyakan darimana Ibu Helen dapat alamat ini dan juga bilang bahwa ia tidak mengenal ibu Helen. Ibu Helen hampir putus asa dan ia mulai membesarkan putrinya seorang diri di Budapest. Besarlah Helen seorang gadis pintar (yang mungkin karena warisan darah Rossi). Begitulah Helen ingin balas dendam dengan menunjukkan dirinya di muka public dengan membawa-bawa nama Rossi, bahwa Rossi pernah punya bayi : Elena Rossi. Helen berpikir hal itu akan jadi sangat lucu.

Dengan tujuan yang berbeda mereka berdua akhirnya bekerja sama untuk menemukan Rossi. Kalo Paul karena memang ia sangat sayang dengan dosen pembimbingnya itu, tapi Helen karena memang ia ingin menemui ayahnya dan bicara apa sebab ia meninggalkan ibunya.

Mereka berdua bersama-sama menelusuri daerah-daerah kuno di dataran Eropa dan Balkan. Pernah mereka pergi ke Turki dan bertemu dengan seorang profesor bernama Turgut Bora. Turgut adalah orang baik, ia bersedia membantu Paul dan Helen untuk memecahkan petunjuk-petunjuk yang ia dapat dari surat Rossi atau sumber yang lain. Diketahui juga bahwa Turgut senang mengoleksi barang-barang Ottoman dan ia juga punya buku yang ditengahnya ada gambar naga. Kebetulan yang amat sangat. Sekarang buku naga itu berjumlah 3 buah. Makin seru aja novel ini!!

Setelah ke Turki mereka bergegas ke Budapest, Hongaria untuk bertemu dengan bibi Helen, Eva. Karena mendapat berbagai petunjuk yang mendorong mereka pergi ke sana. Yang mereka cari selain Profesor Rossi  adalah kuburan Vlad Dracula yang makin lama makin rumit petunjuknya. Singkat cerita mereka menelusuri berbagai biara-biara tua, perpustakaan kuno, hingga sampai ke nama Sveti Georgi.

bersambung..

Thursday, June 16, 2011

Pasta pasta pasta

Nah loh!
waduhhh kenapa bisa begini??? Dulu saya paling anti sama Korea. Ketika banyak drama serial korea menjamur di tanah air, saya sama sekali gak minat. Karena menurut saya alurnya itu monoton, cuma berputar di sekeliling romans aja. Dan itu salah satu alur yang paling gak saya minati.

Tapiiiiiiiiiiiii..kemaren-kemaren kan banyak pulang siang..jam 12 atau jam 1 udah ada di rumah..nah ada si mamah lagi nonton Korea. Ah kalo mama sih emang dari dulu suka korea.

hmmm.. ni drama gimana cerita awalnya ya??da saya gak ngikutin dari awal jadi weh penasaran. eh lama-lama rame juga..yaudah diikutin..eh sampe sekarang jadi ketagihan :D huwaaaaaaaaaaa kemakan omongan sendiri deh gue T.T

judulnya "Pasta"


lucu kan kovernya kayak kartun..aslinya rame banget!!
ceritanya gadis yang namanya Seo Yoo Kyung kerja di restoran sebagai asisten. Nama restorannya La Sfrea. Setelah tiga tahun jadi asisten akhirnya dia bisa juga megang wajan..eh baru tiga hari pegang wajan sudah ada orang yang memecatnya!! kasian kan??

"Aku sudah tiga tahun disini, sedangkan dia baru tiga hari.. Bagaimana bisa ini dapurnya?", kata Seo Yoo Kyung. 

bukan cuna Yoo Kyung yang dipecat tapi semua koki wanita juga dipecat!! siapakah chef baru itu?? namanya Choi Hyun Wook. Setelah beberapa hari dia kerja jadi chef di dapur La Sfera dan  memecat semua koki wanita, dia menggantikan posisi koki wanita itu sama timnya dari Italia. Jumlahnya ada tiga orang dan ganteng-ganteng. hihiy!!


banyak deh konflik seru di antara koki lokal dan koki Itali. Tiap hari ada aja masalah di dapur. Mulai dari masuknya chef wanita baru, masa lalu Hyun Wook dan Oh Se Yong si chef wanita baru itu, perlakuan ayah Yoo Kyung yang membedakannya dengan adiknya yang seorang dokter, misteri si Kaktus yang menghiasi loker Yoo Kyung, yang paling penting adalah kisah Yoo Kyung dan Chef yang ternyata mereka saling mencintai, dan banyak lagi..

Yoo Kyung dan Chef 

Yoo Kyung sering juga dipanggil Ikan Mas sama Chef..hihihi

chef makan omongannya sendiri
dia malah pacaran sama Yoo Kyung

Yoo Kyung vs Chef

kalo ini sous chef, sebelum jadi chef
pangkatnya ini dulu

Se Yong, Boss, Yoo Kyung, dan Chef ^^

tim lokal (Korea) dan tim Italia bisa juga kompak ya?? hmm....

Chef!! 

Pasta Poster

Haha, sulit dipercaya mereka pacaran juga..

Pasta Poster 2

nama aslinya Lee Sun Gyun

angkuhnya kau, Chef!!!
oh iya, tayangnya di Indosiar jam 13.15 lah..setiap hari Senin sampai Jumat. Tapi sayang cuma 20 episode dan sekarang udah nginjak episode 11!! huwaaaaaaaaaa!!!

UKK selesai!! Yes!!

haaaaaah, udah lama banget nih gak posting. Kepalang UKK jadi gak berani buat-baca-baca yang lain  (apalagi posting).

UKK beres bukan berarti semuanya berakhir..degdegan nya justru sekarang-sekarang. Nunggu rapot 23 Juni lamaaaaaaaaaaaa banget. Gak tau deh nilainya sepertinya turun. Datang ke sekolah liat-liat pengumuman barangkali ada remedial atau apa. Ah, beneran da bikin setres inimah.

Ngomong-ngomong soal setres, cara paling ampuh buat ngilangin stres itu buang uang!! haha bukannya saya orang kaya, tapi ya baeweh da uang sendiri gak minta sama orangtua (ya tapi masih dari mereka sih, cuma dikumpulin jadi agak banyak). Caranya?? beli-beliin weh seenak udel. Beli ini ke itu kek, apalagi kalau bukan BUKU??

oya, kemaren baru beli novel karangan Elizabeth Kostova judulnya The Historian. Alur ceritanya gimana ya gak tau da belom selesai baca. Yang tau latarnya itu di Amsterdam taun 1970-an lah. Ada bapak nyeritain ke anaknya yang berumur 16 tahun tentang masa lalunya. Ntar kalo udah selesai baca insyaallah posting sinopsisnya deh.



Eh iya, kemaren si Mang Adi lahiran. Eh istrinya maksudnya. Alhamdulilah lahir selamat di bidan terdekat bayi laki-laki yang imut ini. Sebenernya gak imut sih, buat bayi ukuran segitu tuh gede. Da saya juga belom liat deng, tapi nanti insyaallah Jumat lusa mau nengok kesono ke daerah Cihanjuang. Katanya namanya Tedi Ashar, haha gak tau bener atau cuma guyonan doang. "Kan usum ayeuna mah Wahyu Subuh, Najib Maghrib. Tah ayeuna Tedi Ashar," gitu cenah kata sang bapak. haha ada-ada aja. Kenapa ashar gitu ya gak Duhur aja atau Isya gitu. Tedi Duhur, Tedi Isya haha meni oon ngasih nama teh :P

Haha baru brojol banget nih, nguap pula -__________-