Friday, October 14, 2011

I'll find my own way

Tak tau lah..jadi orang itu seharusnya bersikap seperti apa saya pun masih mencari maksudnya. Mungkin dibuatnya tulisan ini bagi saya adalah sebagai penghibur diri atau semacamnya. Saya lagi down banget nih ceritanya. Nilai UTS Senin nanti akan dibagikan dan saya gak tau harus ngapain sekarang. Minta perbaikan? Jelas sudah terlambat.

Kadang saya mikir untuk apa belajar Kimia, Fisika, Matematika. Serasa buang-buang waktu mempelajari mereka bertiga. Gak tau tiba-tiba gak suka, mungkin karena gak bisa. Tapi toh sudah besar nanti tidak akan dipakai, kan? Saya jadi arsitek sekali pun sepertinya tidak akan membutuhkan perhitungan yang kompleks-kompleks amat. Arsitek mana yang mau menghitung tinggi gedung dengan cara melemparkan batu dari atasnya? Gaya gravitasi, berat batu, dan angka-angka rumit lain tentu harus dilibatkan. Eh tapi apa ada?

Jujur, sesuatu yang mungkin mengundang tawa bagi banyak orang. Jujur itu hanya akan membuat orang tersisih. Jujur jarang dipakai. Tapi saya yakin belajar tidak hanya mengejar nilai, hmmmm saya sendiri juga gak tau setiap dalam situasi belajar itu apa yang saya kejar, yang saya cari. Hanya untuk sekedar meliukkan pena membentuk angka sembilan atau delapan tentu gak susah pan? Waktu TK juga diajarin. Tapi apa yang sebenarnya saya cari ya saya juga gak tau. HAHAHAHAHAHA menyedihkan banget!

Jadi apa sih yang sudah kita dapat selama belajar 11 tahun ini? Apa ilmu-ilmu pasti di atas akan terpakai suatu saat. Oleh kita? Oleh kita semua? Oleh tidak hanya orang-orang yang menggeluti bidang Fisika dan Matematika? Ibu-ibu rumah tangga misalnya?

Motivasi dari seorang guru:

"Kita belajar setiap hari ke sekolah, duduk, terus pulang, apa kalian tidak menyesal? Mau duduk aja harus di sekolah pake mandi dulu, naek angkot dulu. Apa kalian tidak merasa semuanya sia-sia? Untuk apa kita belajar Fisika, Matematika, dsb? Apa yang dapat kalian petik?"

setelah itu beliau diam sejenak, agak lama sih sebenernya. Lalu berliau kembali melanjutkan,  "Ini semuanya tentang cara kalian. Cara kalian untuk menyelesaikan masalah. Bukan terpaku hanya sama rumus saja. Rumus diberikan lalu kalian apakan? Kalian aplikasikan, kan? Kehidupan pun begitu. Perumpamaannya ketika kalian sedang berjalan kalian nemu batu yang berpotensi untuk membuat kalian tersandung, batunya akan kalian apakan? Dipungut? Dibuang? Atau kalian bawa-bawa?"


Hmmm kesimpulan yang saya bisa tarik: kita belajar memang bukan untuk ngitung sesuatu yang sebenarnya gak dihitung juga gak apa-apa. Di sekolah kita diajarkan untuk menyelesaikan masalah, Iya artinya, kita di kedepannya memang akan terus ketemu dengan masalah. Masalah pribadi, negara, ya masalah apa pun lah!

Eh jangan terlalu dipikirin ya saya masih SMA.

Thursday, September 29, 2011

Beginilah Rasanya Kenyataan

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word
And then that word grew louder and louder
'Til it was a battle cry

The Call - Regina Spektor


Jika ada orang bertanya pada saya tempat mana yang paling ingin saya kunjungi, saya akan jawab "Turki". Kalau orang itu nanya lagi mau kapan, saya akan jawab "besok". Gila ya? Uang jajan setaon aja mungkin gak akan cukup buat ongkos pergi ke Turki. Lagian ke Turki mau apa sih? Untuk sementara tujuan saya belum jelas. Apa saya mau kerja di sana, sekolah, atau cuma vacation. Aim nya belum jelas.

Cita-cita saya adalah jadi orang berguna, yang senantiasa dibutuhkan sama banyak orang. Jujur, saya ngiri sama Bill Gates. Awalnya gimana ini? Kapan pertama kali denger kata "Turki"? Waktu itu taun 2004. Untuk pertama kalinya saya denger Turki adalah sebuah negara, dengan Ankara sebagai ibukotanya. Awalnya aneh juga kenapa negara itu dinamai "Turki". Turkey kan sejenis unggas yang sering disajikan saat hari raya umat Kristen? After that, I never mind .

Bertahun-tahun kemudian saya kembali denger kata "Ankara". Waktu itu grup band Ankara emang lagi tren. Yang paling saya inget dari band itu adalah vokalisnya yang suka pake gelang karet banyak-banyak. Musiknya sih gak terlalu suka, lagian masih kecil juga jadi belum terlalu berminat sama hal yang seperti itu.

Lama setelah itu saya dikenalkan dengan kata "Konstantinopel". Sebuah kota tua yang merupakan kota penting pemerintahan Byzantium. Sejarah peradaban yang mengagumkan. Tahukah bahwa Konstantinopel itu kini dinamai Istanbul, kota terbesar di Turki? Yang telah ratusan tahun tahtanya ditempati oleh seorang Sultan.

Mulailah si Turki ini mencuri hati saya. Entah kenapa semakin berniat, semakin mudah menemukan jalan. Saya ingin tahu banyak tentang Turki, saat itulah banyak buku seakan sengaja ditebar tepat di depan hidung saya. Jalan-jalan ke gramedia, palasari, atau toko buku yang lain saya selalu menemukan buku tentang Turki. Sejarah modern beserta kunonya, tokoh mashyur, hingga tempat-tempat mengagumkan disana. Kenapa begitu banyak pertanda? Kemudian saya berharap bisa pergi ke sana suatu saat.

"Aku mah mau ke Turki besok, yeeeeeeey. Iya, tapi besoknya lebih dua atau tiga tahun."

Lalu saya berpikir bagaimana caranya orang-orang bisa pergi ke luar negeri. Yang pertama tentu harus punya banyak uang, untuk punya banyak uang kita harus bekerja, untuk dapat pekerjaan yang mudah kita harus sekolah tinggi, untuk sekolah tinggi kita harus pinter dulu. Dan tiba-tiba kenyataan menampar saya.

PLAK!!

Sakit hati ketika saya lihat ulangan kimia saya nilainya 65. Bagaimana bisa saya ke Turki kalau begini? Memang beginilah rasanya realita. Situasi paling menyedihkan bagi saya adalah kenyataan. Saya muak.

"Allah akan selalu membantu hamba-Nya yang benar-benar mau berusaha"

Saat risau dan galau begini memang enaknya berdoa. Minta, namprak sama Yang Punya Kuasa. Ya Allah, jadikanlah dorongan ini sebagai jalanku menemukanMu. Jadikanlah aku mencintai Turki karenaMu.

Wednesday, September 28, 2011

Kerajaan Kutai

Diceritakan ada sebuah kerajaan berlokasi di Kutai, Kalimantan Timur. Kerajaan ini sebenarnya tidak memiliki nama. Nama Kutai sendiri disepakati oleh para sejarawan karena tidak ada data spesifik yang menunjukkan nama kerajaan tersebut.

Sumber sejarahnya adalah 7 buah yupa. Empat buah yupa yang ditemukan tahun 1879 dan tiga buah yupa yang ditemukan tahun 1940 di dekat aliran Sungan Mahakam. Yupa-yupa itu diperkirakan berasal dari abad ke-4 masehi. Yupa ini berisi tulisan huruf palawa dalam bahasa sensakerta. Isi yupa ini antara lain silsilah raja yang menyatakan bahwa seorang Maharaja Kudungga mempunyai seorang putra namanya Aswawarman. Aswawarman diidentikkan dengan Dewa Matahari yakni Dewa Ansuman. Nah, Aswawarman ini punya tiga orang anak, salah satu yang terkemuka adalah Mulawarman. Ih yupa tuh apa sih? Yupa secara umum adalah tiang batu yang digunakan untuk mengikat binatang sebagai sesembahan.

Jadi apa kesimpulannya sejauh ini?
Dalam yupa ditemukan tiga nama, yakni Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Mereka adalah raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai.


Hmmm..coba kita perhatikan. Apa pernah dengar orang india namanya Kudungga? India sebelah mana? Gak ada yey. Nama Kudungga ada yang berpendapat merupakan nama penduduk asli, ada juga yang bilang asalnya dari Kamboja. Menurut pendapat pertama Kudungga adalah seorang Kepala Suku yang terpengaruh oleh ajaran Hindu lalu memeluk agama tersebut. Kemudian, ia membangun dinasti atau keluarga Kutai.

Siapa Kudungga?
Kudungga adalah raja kerajaan Kutai yang bernama asli dari daerah tersebut--Kalimantan Timur. Ia merupakan seorang raja pertama--sekaligus pendiri--kerajaan Kutai. Ia tidak beragama Hindu sejak lahir.


Mulawarman. Mula + warman. Mulawarman. Warman adalah nama yang berunsur India, nama ini banyak ditemukan di India Selatan. Begitu pula dengan Aswawarman, anaknya. Mulawarman sendiri merupakan anak dari Kudungga. Siapa dia? Dia adalah raja berikutnya, penerus dari Kudungga. Mulawarman dikenal sebagai raja yang bijaksana, kuat, dan berkuasa. Mulawarman juga dikenal dapat menjalin hubungan yang baik dengan kaum Brahmana. Terlihat dari isi yupa yang menceritakan Raja Mulawarman mengurbankan 1.000 ekor sapi sebagai hadiah untuk mereka. Sapi? Kenapa gak ikan aja? Nah, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rakyat kerajaan ini bermatapencaharian sebagai petani atau peternak.

Apa katanya?
- Nama Mulawarman dan Aswawarman berasal dari India Selatan, dengan demikian disimpulkanlah bahwa Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu.
- Isi yupa selain silsilah raja-raja, juga digambarkan proses ritual raja Mulawarman yang mengorbankan 1.000 ekor sapi untuk kaum Brahmana.
- Matapencaharian rakyat sebagai besar adalah sebagai petani.



Sunday, September 25, 2011

Tau gak meriam yang dipake Sultan Mehmed II?

Siapa yang bikinnya coba?? namanya Orban. Dia adalah pembuat meriam abad pertengahan yang cukup terkenal. Sebenarnya Orban tidak tau cara menyundutnya (halaaaaaaaah menyundut). Iya menyengeutnya..eh meletuskannya. Sultan tidak putus asa, memang dia niat buat bikin meriam gede jadilah Orban disuruhnya membuat walaupun ia gak tau cara menyalakannya.

Pada musim panas 1452 Orban mulai membuatnya. Tiga bulan kemudian meriam pertamanya ini jadi dan dibawa ke Penggorok Tenggorokan untuk menjaga Bosporus. Senjata ini yang menghancurkan kapal Rizzo pada November 1452, bikin berita menyebar bahwa pasukan artileri Usmani sangat kuat. Segini aja udah bikin seisi kota gempar, apa yang diinstruksikan Sultan Mehmed II setelah ini coba?? Ia memerintahkan Orban untuk buat yang 2x lebih besar. Buset!


Mari kita baca cara bikinnya yang amat berbahaya. Ilustrasi ini dicatat oleh Evlia Chlebi--seorang pengelana Usmani--ke sebuah pabrik meriam saat itu.

Pada hari meriam akan dicetak, pimpinan proyek beserta tukang-tukangnya, serta komandan pasukan artileri, mandor kepala, imam, muazin, dan penjaga waktu, semuanya berkumpul dan menyerukan "Allah, Allah", lalu kayu pun dimasukkan ke dalam tungku. Setelah tungku dipanaskan selama dua puluh empat jam, para tukang dan pemasok bahan menanggalkan pakaian mereka kecuali cawat, topi aneh yang cuma menutupi seluruh bagian kepala selain bagian mata, dan kain untuk melindungi lengan; karena setelah tungku dipanaskan selama 24 jam, tidak seorang pun dapat mendekatinya karena terlalu panas. Karena itulah mereka berpakaian seperti tadi. Siapa pun yang ingin mengetahui bagaimana gambaran api neraka seharusnya menyaksikan proses ini.

Dan ketika tiba saatnya memasukkan timah:

Para wazir, mufti, dan syeikh dikumpulkan: hanya empat puluh orang, selain para petugas tungku peleburan yang diizinkan melihat. Sementara yang lain disuruh diam, karena logam ini, ketika sedang dicampur, tidak boleh dilihat mata yang penuh dosa. Para pejabat yang bertanggung jawab meminta para wazir dan syeikh yang duduk di kursi di kejauhan untuk tidak henti-hentinya mengucapkan "Tidak ada daya dan kekuatan selain Allah!" Setelah itu pimpinan pekerjaan memasukkan timah dalam jumlah besar menggunakan pegangan dari kayu ke dalam lautan besi kuning cair tadi, dan kepala tungku berkata kepada Wazir Utama, para wazir, dan syeikh: "Lemparkan koin emas dan perak ke dalam campuran ini sebagai sedekah atas nama iman hakiki!" Tongkat-tongkat sepanjang tiang kapal digunakan untuk mencampur emas dan perak dengan logam dan segera diganti ketika mulai habis.


Ilustrasi pembuatan meriam abad pertengahan
Gambar di atas adalah hasil foto saya sendiri. Di google gak ada yang seperti itu. Coba perhatikan yang bikinnya aja lebih kecil dari meriamnya. Terbayang apa tidak betapa canggihnya meriam ini?? Nah itu kan meriamnya, kalo pelurunya??

Baso Mang Uep mah kalah!!

Segede gini pemirsa!! Subhanallah sekali ya..

Sumber:
buku sejarah berjudul 1453 oleh Roger Crowley

Wednesday, September 21, 2011

Kerajaan Ottoman di Turki

Tau kan kerajaan Ottoman di Turki?? Kalo belum tau coba baca post ini kali weh nambah wawasan. Atau yang udah tau dan mau baca juga boleh.

Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Utsman I dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Seljuk meninggal dunia pada tahun 1300 M. Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul dengan raja-raja beriktunya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena telah menyebarluaskan agama Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng Konstantinopel--yang saat itu adalah ibu kota Romawi Timur--pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya ini kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya "Sang Penakluk".

Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan Sulaeman I (1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaeman Al-Qanuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hadzjaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai ke batas Sungai Danube dengan tiga lautan yakni Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam. Namun setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman Turki mengalami kemunduran sehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya melepaskan diri.

Berikut adalah penguasa kerajaan Ottoman yang terkenal:

1. Utsman I
Sebagai pendiri kerajaan Ottoman, Utsman lebih banyak mencurahkan perhatiannya kepada usaha-usaha untuk memantapkan kekuasaan dan melindungi kekuasaannya dari segala macam serangan, khususnya dari kekaisaran Byzantium. Kemudian Orkhan putra Utsman membentuk pasukan tangguh yang disebut Inkisyariah (populer dengan nama Janissary) untuk membentengi kekuasaannya. Pasukan Janissary berturut-turut dapat menaklukkan Broissa, Izmir, dan Ankara.

2. Murad I
Pada masa Murad I ekspansi besar-besaran Kerajaan Ottoman dilakukan sehingga berhasil menguasai Balkan, Adrianopel (Turki), Maccedonia, Sofia (Bulgaria), dari seluruh Yunani. Meraih kemenangan Murad I, kerajaan-kerajaan Kristen di Balkan dan Eropa Timur menjadi marah. Mereka menyusun kekuatan yang terdiri atas Bulgaria, Serbia, Hongaria, dan Rumania untuk menggempur kerajaan Ottoman. Meskipun Murad I tewas dalam pertempuran, tapi kemenangan tetap pada pihak Ottoman.

3. Bayazid I
Pada masa Beyazid I, perluasan wilayah Ottoman tetap dilakukan. Pada tahun 1391 M pasukan Beyazid I berhasil merebut benteng Philadelphia dan Gramani di Iran. Kesuksesan Beyazid I kembali menimbulkan keresahan di daratan Eropa yang mengakibatkan Paus menyeru umat Kristen untuk mengangkat senjata untuk melawan kerajaan Ottoman. Dengan dipimpin raja Hongaria, Sjismon, pasukan ini dibantu Perancis dan Jerman sehingga terjadi pertempuran di Nicopolis tanggal 25 September 1396 M.

Kerajaan Ottoman berhasil memenangkan pertempuran tersebut dan Eropa kembali menerima kekalahan. Pada tahun 1402 M, kerajaan Ottoman digempur oleh pasukan Timur Lenk, seorang penguasa Mughal. dengan kekuatan 800.000 orang, pasukan Timur Lenk dapat mengalahkan pasukan Beyazid I yang berkekuatan 120.000 pasukan. Akibat kekalahan itu, wilayah Ottoman hampir seluruhnya jatuh ke tangan Timur Lenk.

4. Murad II
Pada masa pemerintahan Murad II, kerajaan Ottoman bangkit kembali. Pada masa itulah ekspansi dilanjutkan. Berturut-turut Murad II dapat menaklukkan wilayah Vanesia, Salonika, dan Hongaria.

5. Muhammad Al-Fatih
Muhammad adalah putra Murad II yang mendapat gelar Al-Fatih (sang penakluk) karena pada masa berlangsungnya ekspansi besar-besaran, kota penting yang berhasil ditaklukkan adalah Konstantinopel (sekarang Istanbul) pada tahun 1453 M. Dengan demikian sempurnalah penaklukan umat Islam atas kerajaan Romawi Timur yang dimulai sejak Umar bin Khattab. Sejak saat itu Konstantinopel dijadikan ibukota kerajaan Ottoman dan namanya diubah menjadi Istanbul yang berarti tahta Islam. Ditaklukannya Konstantinopel memudahkan tentara Ottoman menaklukan Serbia, Albania, dan Hongaria.

6. Sulaiman Al-Qanuni
Puncak kejayaan kerajaan Ottoman adalah masa pemerintahan Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman diberi gelar Al-Qanuni karena berhasil membuat undang-undang yang mengatur masyarakat. Selain itu ia juga mendapat gelar Sulaiman yang Agung. Masa pemerintahan wilayah Ottoman waktu itu meliputi Aljazair, Mesir, Hejaz, Armenia, Irak, Asia Kecil, Balkan, Bulgaria, Yunani, Rumania, dan tiga laut yakni Laut Merah, Laut Hitam, dan Laut Tengah. 

Pemerintahan kerajaan Ottoman berlangsung selama tujuh abad. Kerajaan ini mulai melemah setelah kekuasaan Sulaiman Al-Qanuni. Pada umumnya penguasa yang menggantikannya tidak mempunyai wibawa dan lemah dalam memimpin negara. Penyebab yang lain adalah banyaknya keluarga dan sultan yang hidup dalam kemewahan sehingga memboroskan uang negara. Kondisi ini menyebabkan satu-persatu wilayah kekuasaan Ottoman lepas. Aljazair dan Tunisia direbut Perancis tahun 1830 M., Afrika Utara direbut Italia tahun 1911 M, dan Mesir direbut Inggris pada tahun 1917 M.

Kemunduran
Secara umum penyebab kemunduran kerajaan Ottoman adalah makin majunya negara-negara Eropa akibat adanya revolusi industri di Inggris. Selain itu peran kerajaan Ottoman sebagai penghubung perdagangan antara barat dan timur melemah dengan ditemukannya Tanjung Harapan.

Disalin dikutip dari: LKS Agama

Thursday, September 15, 2011

Ketika Saya Sakit Hati

WARNING!!!!

Jika Anda niat buat baca post ini harap dihayati benar-benar.
Kalo perlu praktekin depan cermin, dengan ekspresi wajah yang benar-benar seperti orang yang baca puisi.
Puisi ini original lahir dari diris saya sendiri karena kemarin malam saya merasa sangat tersakiti.

Kalo gak niat, close aja ato kalo perlu matiin PC Anda.

Ketika Saya Sakit Hati

Tahu tidak sakit hati itu seperti apa?
Rasanya seluruh alam berebut masuk
Menghujam satu titik di dada
Berdesakan

Sakit hati itu..
Entahlah
Bagaimana melukiskannya terasa sulit sekali
Diksi mana pun tidak cukup menggambarkan bagaimana sakit hati itu terasa

Mungkin seperti ini
Seperti nyamuk yang mencocos betis atau lengan kita
Bagaimana rasanya?
Bayangkan!!

Setelah diam dan menghisap darah berharga kita
Dengan bego kita biarkan mereka puas
Berharap bikin nyamuk itu gendut
Karena kita suka lihat mereka kesusahan terbang karena berat
Muter-muter gak jelas di kaki kita

Dan saat kita akan menggeplaknya
Plak!!
Nyamuk itu terbang dengan licik nya
Dan kaki kita merah-merah karena perih digeplak kita sendiri
Sakit hati kan kalo sudah begini?


Sunday, September 11, 2011

Telling The World - Taio Cruz

Sekarang-sekarang saya lagi suka sama videonya Taio Cruz yang baru. Itu lhoo yang soundtrack-nya RIO. Judulnya "Telling The World". Check this out!!



nih liriknya:

Every part in my heart I'm giving out
Every song on my lips I'm singing out
Any fear in my soul I'm letting go
And anyone who ask I'll let them know

She's the one, she's the one
I say it loud
She's the one, she's the one
I say it proud

Ring a bell, Ring a bell
For the whole crowd
Ring a bell, Ring a bell

I'm telling the world
That I've found a girl
The one I can live for
The one who deserves

Every part in my heart I'm giving out
Every song on my lips I'm singing out
Any fear in my soul I'm letting go
And anyone who ask I'll let them know

She's the one, she's the one
I say it loud
She's the one, she's the one
I say it proud

Ring a bell, Ring a bell
For the whole crowd
Ring a bell, Ring a bell

I'm telling the world
That I've found a girl
The one I can live for
The one who deserves

To give all my heart
A reason to fly
The one I can live for
A reason for life

Oe oh oe oh
Yeah yeah
Oe oh oe oh
Yeah yeah
Oe oh oe oh
Yeah yeah



Friday, August 26, 2011

Cerpen gak ada judulnya

“Daus, ingat tidak ketika itu pertemuan pertama kita? Di tempat parkir di ujung jalan itu. Waktu itu aku mau mundurkan motor tapi sulit sekali. Tiba-tiba kau datang, membantuku menariknya dari belakang, sementara aku pegang setirnya,” kata Rai sambil menunjuk asal ke depan mukaku.

***

Teriknya matahari tidak membuatku berhenti berusaha. Siang bolong begini mana boleh malas-malasan. Kalau malas tidak bisa pergi ke Turki. Jadi terus kugas si hijau, motor kesayanganku. Kuantar surat-surat ini dengan teliti, jangan sampai ada yang terlewat. Meskipun dibayar rendah, lumayan lah untuk tambah-tambah biaya kuliah. Tahu kan di zaman modern ini e-mail makin populer.

Sebelum kumasukkan surat, aku setengah teriak dulu : surat!! Entahlah, tidak wajib sih hanya saja aku terbiasa. Ketika tiba di Jalan Kenanga nomor 43 pun begitu, aku teriak dulu.

“Suraaaat!!”
“Woi mba, biasa aja! Mau bikin orang budek?”
“Maaf!”

Pria ini orang baru atau apa? Setiap hari kan aku memang begitu, setiap hari pula kuantar surat ke sini. Sudahlah, tidak perlu dipikirkan.

***

“Woi, Daus!”
“Eh, Dan. Apaan?”
“Udah buat ringkasannya kan?”
“Ringkasan apaan?”
“Buat presentasi kita ntar siang.”
“Oh, udah.”
“Hafalkan ya, gue takut. Pasalnya gue belum paham bener materinya.”
“Tenang aja pasti saya sama yang lain bantu.”
“Oh, iya iya. Ngingetin doang, Us.”
“Oke.”

Aku Daus, Ramadhan Firdaus. Sekarang sedang sibuk kuliah semester pertama di Universitas swasta di Bandung. Umur masih 19 tahun, gender : perempuan. Perempuan? Firdaus? Haha iya nama saya Firdaus dan saya seorang perempuan kelahiran Subang, Jawa Barat. Awalnya banyak teman yang tidak menyangka kalau saya perempuan. Menurut mereka KTP saya salah ketik atau bagaimana. Tapi ya memang begitu, nama saya Firdaus.

“Kasiin si Daus, nih!”
“Daus mana?”
“Daus mana lagi? Yang rambutnya gondrong.”
“Oh,iya iya.”

Ada berkahnya kan? Daus yang rambutnya gondrong cuma ada satu. Cewek pula.

***

“Gini ya, yang kalah kudu pacaran sama Daus.”

Haha, kalimat di atas seriiiiiing sekali saya dengar (atau baca?). Secara tidak langsung, tentu. Lewat wall teman di facebook atau di twitter. Guyonan mereka itu awalnya menyakitkan, tapi lama-lama terbiasa juga sih. Mereka menjadikanku taruhan, sebagai bencana yang akan ditimpakan pada orang yang sangat tidak beruntung. Tidak apa-apa, untuk main-main saja kok.

“Daus tuh ya pertama diraguka kelaminnnya. Dia itu cewek apa cowok? Kalau cewek tuh kudunya anggun, kaya Meegan Henry. Rambutnya kudu panjang dan rajin sisiran. Kedua dia itu jorok jarang mandi. Liat aja banjunya kucel dan itu-itu aja. Udah gitu sering banget ngupil tiba-tiba kalau lagi ngobrol. Udah dapet kalo gak disentil dileletin ke meja. Ih jorok banget, kan? Terus tempat tinggalnya tuh gak jelas. Kadang tidur di kosan temennya, si Eka, kadang tidur di lab!! Kacauuuuuu orangnya!!! Kok lo mau sama dia?”

Teman pacar saya memang iseng. Menanyakan hal yang tidak perlu begitu. Yang pacaran kan saya sama Rai, ngapain mereka yang repot. Untung Rai orang baik, dia tidak menghiraukan mereka. Rai cuma nanya balik, “Terus?” . Dan mereka semuanya langusng bungkam.

***

“Us, jalan yok,” ajak Rai.
“Gak bisa, lagi ada kerja. Ntar aja ya, Rai,” kataku sambil menghidupkan motor dan segera berlalu. Apa yang terjadi di belakang? Tidak tahu. Tapi kurasa Rai agak marah.

Begitulah, tiap Rai ajak aku selalu kesulitan. Satu sisi aku takut Rai sampai marah. Tidak enak rasanya. Tapi bagaimana? Surat-surat ini tidak bisa sampai dengan sendirinya ke alamat tujuan.

Aku terus melaju tanpa memikirkan hal lain. Rai, nanti sajalah kubujuk dia. Mengajaknya makan atau nonton. Meski begini, aku nyaman dengan Rai. Dia cowok cuek yang melihat cewek dari..dari sisi apa aku tak tahu. Yang jelas dia berbeda dengan kebanyakan pria.

Aku terus melaju. Hmmm.. lampu merah masih jauh, tapi kendaraan sudah mulai terhenti. Bandung.

***
“Rai, halooo?” kataku dari sebrang telepon. Kutelpon Rai jam sembilan malam.
“Hmmm,” jawaban dari sebrang.
“Rai jalan yok,” nadaku dibuat seceria mungkin.
“Lo dimana?”
“Di bunderan depan Miko.”
“Yudah tunggu, gue kesana.”

Aku mengunggu kedatangan Rai. Nanti akan kuajak dia nonton FF 5. Sebenatnya aku sudah nonton sih, ditraktri Eka yang baru jadian dengan Fajar. Karena seru, kurasa Rai akan suka. Oh ya, aku belum cerita, ya? Kalau aku jalan dengan Rai tidak ada scene bonceng-boncengan. Aku bawa motor, Rai juga. Sering sekali Rai memintaku untuk tidak bawa-bawa motor ketika kami baru dua minggu pacaran, katanya ia bisa mengantarku kemana saja. Kubilang Rai saja yang tidak usah bawa motor tapi ia tidak mau. Ia bilang perempuan tidak harus bawa motor. Lalu kubilang aku amat butuh motor. Intinya tidak ada yang mau mengalah.

Mataku berbinar ketika kulihat Rai berjalan. Celananya yang robek-robek itu, rambutnya yang agak bergelombang, matanya yang cokelat dan meneduhkan. Tuhan, benar kan dia pacarku?

Kami berdua berjalan berdampingan, setelah sebelumnya memarkirkan motor di parkir area terdekat. Niatnya mau cari makan. Ah, kami temukan sepasan kursi, dengan satu meja kecil di tengah.

“Rai, mau gak nonto..nn..”
“Gak, gue kesini mau ngomong,” kata Rai memotong kataku.

“Kriiiiiinggg, kriiiiiiiingg,” hp zaman batuku bunyi, segera kutekan tombol off.

“Iya, apa?” kataku.
“Kita putus.”

Putus? Entahlah bagaimana mendeskripsikannya. Sesuatu dalam dadaku retak. Suaranya memilukan. Kurasakan mataku pedas. Ayolaah, jangan menangis di depan pria!!

“Putus? Alasannya, Rai?” kataku sambil sedikit tertawa. Dusta paling besar : berusaha tertawa. Tapi Rai hanya menggeleng.

“Ngaca,” katanya.

Oke, oke aku akan bercermin. Nanti kalau di rumah. Aku akan bercermin lama, seperti maumu.

Tanpa basa-basi, kuraih kunci motor di atas meja dengan gesit sampai helmku terjatuh dan menggelinding agak jauh. Kuraih dengan sedikit berlari, dan berlari betulan menuju motorku. Kuhidupkan hp dan menyempilkannya di kepalaku, diapit oleh helm yang sebelumnya kukenakan dengan kasar. Tak dapat dibendung, aku menangis. “Ya, halo Pak In.”

***
Gosip langsung menyebar. Berita aku putus dengan Rai langsung menjadi Trending Topic di kampus. Sampai ada yang membuat artikel segala di mading. Cuek sajalah.

“Daus, lo putus sama Rai?”
“Iya,” kataku sambil melampiaskan nafsu pada hotdog besar di tangan.
“Seriusan?”
“Iya, Eka.”
“Muncrat! Kalo ngomong makanannya telen dulu ngapa?” kata Eka sambil mengelus blus merah mudanya. Ketus.
“Lu lagi bego, liat kan lagi makan? Malah diajak ngobrol,” kataku sedikit lebih ketus.

Sahabatku itu, Eka, memang sedikit bodoh. Tapi cantik. Kalau aku kumal, tapi otakku agak berisi. Kita kombinasi yang mendekati sempurna. “Daus sama Eka,” Eka yang bilang.

***
“Wah, Rai, dari dulu kek! Kebuka juga mata lo?” Bima bertanya padaku. Kalau Daus dengar, bisa habislah Bima ditinjunya. Tidak kujawab tapi pertanyaan Bima ini, tidak perlu. Aku hanya tersenyum.

“Rani, cantik, pinter, tajir. Kenapa lo milih si Daus dulu, Raiiiiiiiiiii?”
“Gak usah lo ungkit lagi, bisa?” kataku ketus, berharap cukup untuk membungkam mereka.

Daus, maaf.

***
Sekarang aku di sini, di depan cermin. Mataku sembap. Apa aku menangis saat tidur? Separah itukah? Tidak, aku tidak menangis. Ya, hanya sibuk mencari materi kemarin yang sempat tertinggal. Begadang. Sampai sangaaaaaaaaaaaaaaat malam. Lalu aku ketiduran. Itu saja. Apa aku sedang menghibur diri? Apa aku bebohong tadi? Iya.

Yang pertama mataku sembap. Kemarin-kemaring mungkin tidak. Yang permanen adalah kulit kuning langsat dari ibu, komedo yang banyak di hidung, jerawat kecil-kecil di jidat. Itu mukaku. Rambutku..hmmm.. agak kusut, sedikit kecokelatan. Tidak berponi, panjangnya sebahu. Apa yang salah? Tubuhku.. kurus. Kurasa setiap minggu aku menyusut. Kecapekan. Pakaianku..keren. jeans ketat abu-abu dengan sedikit sobek di lutut sebelah kanan. Bukan modelnya, memang robek waktu aku jatuh dari motor dua bulan lalu. Kaos tangan panjang polos, warna biru donker. APA YANG HARUS KUUBAAAAAAAAAAAAAH? Aku nyaman dengan semuanya. Sepatuku, tanganku, kulitku, rambutku, jaket kulit, tas selempang mungil, semuanya tak ada yang membuatku tidak nyaman. Maksudmu apa, Rai?

***
Sebulan berlalu, gosip itu perlahan hilang. Aku memang sudah berkali-kali mengalami yang seperti ini. Tidak di kampus, di lingkungan rumah. Jika tetangga mengoceh soal ayah, aku tidak ambil pusing. Kuabaikan semuanya, itu lebih baik. Dan gosipnya hilang dengan sendirinya. Betapapun keras usaha mereka membuat kekacauan, akan terasa mudah dilewati jika kita abaikan. Begitu juga dengan gosip kemarin.

Eka berlari ke arahku, sambil menggandeng Fajar. Aku melihatnya dari jauh, dengan mata agak sensi.

“Fajar, sampai sini aja ya. Makasih udah antar Eka. Dah Fajar,” kata Eka sambil mendorong Fajar menjauh.
“Si bego, ngapain lo tarik dia kesini, tadi?”
“Gak ada waktu. Lo tau gak apa?”
“Apa?”
“Rai masuk RS!”
“Ya, terus?” kataku acuh.
“Hiiiiih! Lo kudu tengok!”
“Gak mau. Ngapain?”
“Harus, Us! Yok gue anter, gue tau dimana dia dirawat.”

Sembunyikan rasa penasaranmu, sembunyikan, jangan tunjukkan. Jangan tanya Rai sakit apa. Acuh saja.

***
“Ehm,Us, gue balik dulu ya. Fajar nelpon gue barusan,” kata Eka gugup.
“Gak, lo diem disini,” kataku agak galak. Kuaduk-aduk kolong meja, mencari bahan bacaan.
“Tapi Fajar udah nelpon gue dari tadi. Yayaya?”
“Terus gue disini, gitu. Nemenin si Rai ini di sini iya? Lo yang bawa gue kesini, Eka tujuan lo apa?”
“Gak ada, ya lo tungguin aja si Rai, sampe bangun.”
“Gak, gue mau balik,” kataku sambil bangkit dari sofa.
“Gak boleeeh.”

Kudengar suara desahan. Kuhampiri Rai, kudekatkan telingaku ke dekat mulutnya.

“Dah Daus gue balik,ya,” kata Eka sambil membanting pintu. Hentakan high heels nya semakin menjauh.

Aku disini, Rai.

***
“Kamu sakit apa, sih?”
“Gak tau,” kata Rai, memandang ke langit-langit.
“Terus keluargamu mana?”
“Gak tau.”
“Hey, Rai. Di atas ada apa sih?” kataku sambil ikut-ikutan memandang langit-langit rumah sakit yang kosong.
“Gelap.”

Gelap? Apa maksudmu? Semua sulit kucerna, belum, belum bisa kucerna maksudnya. Jantungku berdegup kencang, membuatku berkeringat di dahi banyak sekali. Matahari sedang terik bagaimana bisa kamu bilang ini gelap?

***
“Nak Rai ini habis kecelakaan. Kepala bagian depannya menabrak trotoar,” kata dokter menjelaskan. “Dik Daus ini siapanya Rai?”
“Sepupunya,” kataku singkat.
“Oh, iya. Sudah dua hari Rai dirawat disini yang nengok baru Dik Daus saja. Tolong sampaikan sama orangtua Rai. Dan ini,” dokter menyodorkan seberkas surat pembayaran “daftar biaya yang harus ditebus. Totalnya sudah tertera. Paling lambat ditebus dua minggu kemudian. Ya, mungkin hanya ini saja yang bisa saya jelaskan pada Dik Daus. Selebihnya mungkin Dik Daus sendiri sudah mengetahui.”

***
Sekarang kami di sini, di bunderan depan Miko. Rai sekarang sudah mau kubonceng, dia tidak bawa motor lagi.

“Kau sudah tau aku kerja jadi tukang pos?” kataku sambil menggenggam tangan Rai.
“Iya,” katanya sambil tersenyum.
“Tau dari mana?”
“Tau saja.”
“Kenapa tidak tanya aku saja?”
“Tidak perlu. Atau perlukah?”
“Ya,” kataku.
“Oke, jadi kau kerja apa? Selama ini kau susah sekali kuajak jalan.”
“Aku kerja jadi tukang pos. Ayahku tidak bisa diandalkan, ibuku pergi entah kemana.”
“Aku sudah tau,” katanya sambil tersenyum lagi. “Lalu kenapa kau mau jadi pacarku?”
“Tidak tahu,” kataku sambil makin erat menggenggam tangan Rai. Udara sore kali ini sedikit lebih dingin.
“Kau harus jawab. Tadi pertanyaanmu sudah kujawab.”
“Perlukah?”
“Ya.”
“Tapi aku memang tidak tahu. Bagaimana?”
“Cinta tidak butuh kata ‘karena’ ya?”
“Iya kali. Cinta itu apa?”
“Tidak tahu.”

Dan sore itu kita berdua tertawa. Entah apa yang kami tertawakan. Di sela tawa itu aku sedikit menitikkan air mata. Bahagia atau malah sedih sekali. Rai sekarang tidak bisa melihat. Kecelakaan itu merenggut fungsi dua mata cokelat miliknya. Tapi mata itu masih terlihat indah, fungsinya saja yang hilang.

“Daus, ingat tidak ketika itu pertemuan pertama kita? Di tempat parkir di ujung jalan itu. Waktu itu aku mau mundurkan motor tapi sulit sekali. Tiba-tiba kau datang, membantuku menariknya dari belakang, sementara aku pegang setirnya,” kata Rai sambil menunjuk asal ke depan mukaku.

“Bagaimana kau tahu itu tempat parkir?” kataku sambil sedikit tertawa.

“Aku tahu saja.”

Tuesday, August 23, 2011

The Alchemist bukan The Alchemyst

hoaduuuuuuuuuuh udah lama pisan gak posting. Yah, maklum lah baru balik dari pencarian jati diri. Selama Ramadhan teh ada aja pengalaman spiritual yang saya dapat, yang datangnya--tentu saja--tak terduga-duga.

jadi saya teh..suka sama orang. terus-terus??!! gak nyambung ya?? hmmm kalo dipikir-pikirmah blog teh gak mutu pisan. Masa isinya curhaaaaaaaaaaaat terus..

kali ini mah enggak, gak akan curhat. Saya mau merekomendasikan novel yang--menurut sayamah--simpel dan sarat makna filosofis. filosofis teh apa? gak tau biar agak kerenan ajalah.

judulnya The Alchemist karangan Pak Paulo Coelho. Pak Coelho ini lahir di Brazil puluhan tahun silam. Beliau udah nerima pernghargaan banyak dari karyanya : si Alchemist ini, tapi sayang menurut negara asalnya sendiri novel ini kurang dihargai karena terlalu sederhana. Gak tau lah ya..

Oh iya, the Alchemistnya Pak Coelho punya kembaran. Judulnya sama percis hanya beda penulisannya aja. The Alchemyst karya Michael Scott. Kalau yang ini mah gak tau belum pernah baca.

awalnya tau buku ini dari LKS bahasa Inggris. Disinggung nama Paulo Coelho gitu, berarti lumayan terkenal kaaaan..

taraaaaaaaaaaaa...



jujur, awalnya gak niat beli ni buku. Berhubung buku yang saya carinya gak ada yaudah duitnya saya perbolehkan buat beli sesuatu yang lain (buku lain maksudnya). Sampul depan si buku gak begitu menarik, cenderung kaya cerita anak-anak jadinya. bikin minat berkurang. tapi berhubung udah nemu nya beli weh..

Saya akan bercerita sedikit tentang buku ini. Simpel? Ya, amat simpel. Tapi menurut Nafta, teman saya buku ini tuh susah dipahami, butuh waktu lama untuk paham tiap paragrafnya. Tapi menurutku enggak gitu. Memang terkadang membosankan bacanya, tapi gak bakalan rugi deh setelah tau endingnya. Tiba-tiba mikir gimanaaa gitu.

Sinopsis? oke oke.. tapi gak akan semua deh biar penasaran kalian.

Seorang remaja namanya Santiago, berasal dari Spanyol. Dia punya rutinitas sehari-hari yakni menggembalakan domba. Lewat yang dideskripsikan Pak Coelho, Santiago ini sedikit urakan, tapi kritis. Ia sudah berkelana ke padang-padang di tanah Andalusia untuk sekedar memberikan rumput segar buat domba-dombanya.

setelah dombanya berbulu lebat ia akan pergi ke kota dan menjual bulu-bulu itu ke seorang saudagar. Satu tahun sekali. Nah, dia ingat tahun kemarin ketika ia menjual bulu domba ke saudagar yang sama, dia ketemu sama putri sang saudagar. Jatuh cinta intinamah ya gak usah berbelit-belit.

suatu hari Santiago mimpi aneh. Berulang-ulang pula. Mimpinya itu berhubungan dengan Piramid. Piramid kan jauh adanya di Mesir. Terus Santiago datang ke seorang Gypsi untuk mengartikan mimpinya itu. eh eh, sebelumnya dia ketemu dengan seorang tua yang mengaku raja. Raja Salem!!! Negri antah-berantah lah itumah gak tau ada beneran apa enggak. Ternyata raja tua itu adalah sesuatu. entah dia itu apaan pokoknya bisa berubah-rubah wujud. Tujuannya adalah memberi bantuan kepada orang yang sedang dalam perjalanan meraih mimpinya.

Pokoknya gitu deh, dengan bantuan tidak langsung dari raja tua itu Santiago berhasil meraih mimpinya--yang sesungguhnya amat dekat dan bukan di Piramid.

Alchemist = ahli kimia
terus kenapa judulnya The Alchemist?

Iya, Santiago itu disuruh menemui Sang Alkemis yang bisa merubah benda apapun jadi emas. Yang katanya begitu ia bertemu dengan sang ahli kimia ia akan dapat bantuan amaaaaaaaat besar.

Oya, setelah googling seabad diketahui kalau iman Pak Coelho ini adalah Katolik. Lah tapi di karya-karyanya selalu diselipkan nilai-nilai Islam. Contohnya di The Alchemist ini dijelaskan rukun Islam dan perilaku terpuji Nabi. Waaaaaaoooo ada apa ya??

Sempat tau juga kalo katanya Paulo Coelho ini punya pandangan religius sendiri. Lewat karya-karyanya bisa saya simpulkan sendiri dia seorang beragama, meski dia sendiri berpendapat kalau agama itu hanya media atau fasilitas. Katanya kita bisa memuja Tuhan lewat berbagai cara, tidak selalu harus dengan agama. Dia juga bilang bahwa lewat Islam tuh seakan lebih mudah untuk kenal Tuhan dibanding agama-agama yang lain. Maksudnya apa ya mana saya tau :D

nah, karena saya kesemsem sama buku beliau, jadilah saya beli karya beliau satu lagi. Sekarang lagi saya baca jadi gak boleh dulu dipinjamkan. judulnya : Witch of Portobello. Witch itu bukan arti sebenarnya, lagi-lagi pak Coelho gak menggunakan arti harfiah. Lawong tokohnya itu wanita biasa aja yang populer dan sama sekali bukan penyihir.

jadi intinya apa??

Intinya saya mau promosi. Baca buku bagus ini ya kalo sempat :D

Monday, August 22, 2011

hmmmmm aku suka-sukaan

ee ehmm.. Tuhan sedang apa?
Tuhan, tau tidak aku sedang suka seseorang?
Hihihi, aku malu mengakuinya.
Tapi menurutmu bagaimana?
Apakah boleh aku suka sama seorang ikhwan di usiaku ini?
Aku baru 16 tahun lhooo :D

Tuhan, normal tidak aku tidak suka sinetron?
Remaja seusiaku sekarang sedang gandrung dengan sinetron.
Kalau aku lebih suka drama Korea sih.

Tuhan, dia ikhwan yang pintar.
Kata temanku dia aktif di kelas, sering bertanya.
Namanya diawali dengan kata "Muhammad".
Bagaimana?

Tuhan pasti tahu apa yang kulakukan kalau kelas bubar.
Aku akan pura-pura bingung dan berdiri di balkon depan kelas.
Memandang lurus ke arah jam 11 dari sana.
Itu kelasnya.
Tapi dia selalu keluar lama.

Tuhan tau kan?
Kali ini aku bisa menyukai ikhwan normal.
Sebelumnya aku suka sama ikhwan pemalas.
Sebelumnya lagi sama seorang protestan.
Kali ini dia seorang normal, Tuhan :D

Tuhan, kalau diizinkan aku mau dekat dengan dia.
Tapi aku juga takut hal itu akan membuatku lupa sama Tuhan.
Gimana baiknya saja, semuanya terserah Tuhan.
Bukan mau mengatur ya, Tuhan :D

Thursday, July 7, 2011

Ada Obsesi Ada Jalan : Sultan Mehmed II

Fiuuuhh..punya obsesi baru nih. Well emang gak mudah untuk sekolah ke luar negeri tapi seenggaknya saya berani sejauh ini. Saya berani mimpi dan yakin suatu saat nanti bisa terwujud. This is my dream: Visiting Turkey. (Haha duit dari mane monyong??)

Kenapa Turki? Bukan tanpa alasan. Turki, walaupun sekarang adalah negara sekuler dan asas islam dipisahkan dari aspek politiknya tetap saja bisa narik hati saya. Pasalnya Turki merupakan salah satu bukti bahwa Islam pernah berjaya. Dengan Konstantinopel yang waktu itu adalah salah satu kota penting Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur, red) berhasil direbut oleh Sultan berusia 21 tahun!!! Sultan Mehmed II memang berani, tapi dia juga seorang sultan yang cinta seni, kadang bisa sangat baik sekaligus kejam. Yah, begitulah sifat seorang sultan kala itu...

Kesultanan Ottoman kala itu tidak mewariskan tahta pada anak tertua, melainkan pada anak yang paling kuat. Dengan begitu, perang saudara tak terelakkan. Dulunya ayah Sultan Mehmed II, Murad, sangat menyayangi kakak tiri Mehmed, Ali dan ingin menjadikannya sebagai Sultan selanjutnya. Tapi karena suatu sebab, Ali mati terbunuh dan membuat Murad terpukul.

Potret buatan Usmani yang menggambarkan Sultan Mehmed II
di usia senjanya
Semasa kecil Mehmed II adalah seorang anak yang pembangkang, tidak mau belajar seperti seharusnya anak seorang sultan. Kesehariannya hanya bermain dan bermain. Setelah kematian Ali, Murad mengutus seorang mullah pilihan untuk mengajari Mehmed--yang sudah jadi sultan. Dengan tongkat kayu di tangan sang mullah, akhirnya Mehmed mau tunduk dan belajar. Setiap tidak menurut pastilah Mehmed dipukulnya.

Obsesinya adalah Kaisar Romawi seperti Alexander Agung dan Julius Caesar, sebagaimana yang diceritakan pengasuhnya sebelum tidur. Dari sinilah dipupuk semangat untuk menguasai Konstantinopel.

Memang menguasai Konstantinopel sudah ada sejak lama dalam benak kaum Muslim, sejak zaman Nabi Muhammad bahkan diriwayatkan dalam sebuah hadist (ape ye lupa). Dan pada tahun 1453 dengan mudah Konstantinopel diambil alih oleh Sultan Mehmed II. Seorang Sultan sekaligus panglima perang berbahaya yang dianggap orang barat sebagai "Sultan ingusan yang lugu".

Hari ini, dia berkata zaman telah berubah,
dan dia menyatakan akan bergerak dari Timur ke Barat
sama halnya di masa lalu orang Barat bergerak ke Timur.
Di dunia ini, katanya, hanya boleh ada satu kerajaan,
satu keimanan, dan satu kedaulatan.

- Giacomo de Languschi, Italia -


Wednesday, June 29, 2011

Hore dede gua sunaaaaaat!!!

Tanggal 26 Juni kemaren si adek sunat. Hahaha dia baru mau disunat kemaren-kemaren. Mungkin malu karena udah 10 taon gak sunat-sunat. Temennya aja yang umurnya 6 taun udah ada yang sunat. Hahahaha lucu amat liat ni anak jalan ngagegang (ngagegang? Itu lho bahasa sunda kalo orang jalan dengan rentang kaki kanan dan kaki kiri gak wajar alias lebih dari normal. Haha). Udah gitu, mana kolornya gede banget, perbannya tebel pula. Hihihi..

Dari malem emang atmosfer rumah udah beda, jeng lampu the kedap-kedip wae.. (gak ada hubungannya sih). Nah, hari kemarennya mama masak agak banyak, biar nanti pas subuh-subuh mau berangkat ke Caringin gak riweuh teuing. Oya, sunatnya di klinik sunat daerah caringin. Si adek ngambil yang jam 4 subuh (pagi amat yak? Iya soalnya kalo agak siang jadi mahal bisa 2x lipat biayanya. Sama aja sih, cuma modal bangun pagi doang, kalo orang kaya males kali ya bangun subuh jadi ngambil yang agak siang, keluar duit gede juga gak apa-apa hahaha. Kalo saya mah kan orang biasa ^^).

Mamah, adek, bapak berangkat naek motor jam 3.10. Aku ditinggal sendiri di rumah jadilah nonton tipi da udah gak ngantuk. Eh si mbe filmnya film dewasa semua hahaha males deh nonton tipi yaudah tidur lagi. gak berapa lama saya dibangunin bangun da ada yang ngegedor-gedor pintu. Eh, ternyata penganten sunat udah balik.

“Heeueuh! Kebo dasar perawan teh tidur sampe bablas kieu. Can solat jaba nya?”
Waduh!! Iye belom solat subuh, padahal waktu udah jam 6 pagi hmmm yaudah daripada gak sama sekali.
BUAHAHAHAHAHA!!

Ya namanya juga penganten sunat yang pasti diperhatiin ya celananya. Saya liat teh celananya menjendol gede pisan. Hahaha apaan tuh?? Emang kalo udah sunat ukurannya jadi lebih gede ya?
“Hush!! Ini kolor khusus! Gede enak aja!” kata si adek membela diri.
Ooooooohh, kolor khusus ^^

Sepanjang pagi si adek ceritaaaaaaaa mulu soal proses sunatan. Mulai dari awalnya dateng kesono kliniknya penuuuh banget, proses nunggu dan kemungkinan kaburnya dia (mamah sama bapak nyangka si adek kabur soalnya lama banget gak ke luar, ya kagak lah mana mungkin bisa kabur lagian juga), terus proses khitan yang gak kerasa sama sekali, terus katanya sebelum khitan tuh pundak si adek ditepok dulu (biar apa ya? Oh sedikit sentuhan terapi tak sadar diri mungin..ceile tak sadar diri), dan anu nya yang setelah disuntik ditari-tarik dulu beberapa kali biar agak panjang!! Hahaha gak mau ya tu anak nyeritain beginian.

Besok dan lusanya banyak orang yang nengok ke rumah, nyecep duit dan julmahnya banyak banget. Mulai dari abah sama emak, teh Wiwin sama suami dan anaknya, nek Eli, wah banyak dah. Kaya mendadak nih si adek.

“Tuh kan mama bilang apa, sunat itu enak. Coba dari dulu. Sugan teh bener mau sampe SMA,” kata mama.

Iya tuh emang disunat itu enak. Dapet duit, maenan baru, hape baru, “anu” baru, dan banyak makanan sama kue sama permen berserakan di rumah!! Naaah, sekarang saya lagi bujuk si adek buat beli pulsa modem seenggaknya dia mau patungan 50.000 aja. hahaha tapi imposibel deng, da diamah pelit pisan orangnya. Tak apa lah, yang penting semua senang!!!

The Historian by Elizabeth Kostova

Hmmm..sebelumnya saya udah niat mau post sinopsis novel The Historian ini. Sebenernya da saya juga belom paham bener alurnya. Supeeeeeer rumit!! Ceritanya itu berbingkai, orang yang diceritain malah nyeritain kasus lain juga. Hadooooooooh, tapi alhamdulilah saya bisa nulis sinopsisya..

kovernya kece ^^


Bismillah…

Seorang gadis bernama..hmm sampe sekarang saya sendiri gak tau nama gadis ini. Kita sebut aja Si Gadis ok? Nah, Si Gadis ini ceritanya udah gede, dan lagi nyeritain kehidupannya waktu umurnya 16-18 tahun di rumahnya di Amsterdam, Belanda. Waktu itu dia gak sengaja nemu buku kuno di perpustakaan pribadi ayahnya . buku itu sama sekali kosong dan cuma ada gambar naga yang dideskripsikan Kostova : membentangkan sayap dengan ekor panjang melingkar,  di tengah buku tsb. Gambarnya memenuhi halaman sampai ke tepi. Selain gambar itu yang ditemukan si gadis ada juga surat milik seorang profesor pembimbing ayahnya yang kuliah pasca sarjana bernama Professor Rossi.

Karena penasaran, Si Gadis selalu menuntut ayahnya untuk bercerita tentang surat itu, yang dia pikir agak mencurigakan. Sedangkan ayahnya sendiri—Paul—sangat enggan untuk bercerita karena bukan kisah yang bagus. Hmmm sebelumnya jelasin dulu kali ya kalo Paul ini seorang sejarawan terkemuka, hidup dengan seorang anak dan pengasuh—namanya Mrs. Clay—di Amsterdam setelah sebelumnya sempat tinggal dan kuliah di Amerika, gak tinggal dengan istrinya dan akan diceritakan lebih lanjut. Paul selama kuliah punya sahabat sekaligus dosennya sendiri itu yang juga sejarawan terkemuka. Rossi sering digambarkan punya ambisi dan semangat menggelegak di otaknya untuk terus menulis meski usianya udah gak muda lagi. di satu kutipan ketauan kalo Rossi ini seorang atheis.

“…kugantungkan salib perak kecil itu di leher atheisku…” begitulah kira-kira kutipannya, di halaman berapa
ya lupa..

Nah, memang awalnya si ayah enggan untuk bercerita tapi akhirnya ia mau buka mulut juga. Di halaman-halaman awal si ayah bercerita secara lisan, sambil membawa anak gadisnya ke tempat-tempat eksotis yang—tentu—punya nilai sejarah yang besar. Muter-muter eropa deh, ke Perancis, Italia, dan daerah sekitarnya.

ee..ee..ehem..

Jadi, dulunya—Paul aja ya jangan si ayah kepanjangan—Paul pernah nemu suatu buku (buku yang tadi ditemukan si Gadis) di carrel di bangku di perpustakaan di universitasnya. Buku itu sempat membuat Paul tertarik. Nah, karena penasaran dan tidak ada petunjuk sama sekali dibawalah buku itu ke Profesor Rossi—yang menurut Paul—punya wawasan luas tentang sejarah Eropa Abar Pertengahan. Tanpa terduga Rossi juga punya buku yang sama, tapi dengan ukuran yang lebih kecil, dan sama-sama menemukan buku itu di perpustakaan waktu dia kuliah dulu. Rossi mengaku sempat meneliti buku itu sebagai riset tapi kini ia menyerah. Setelah ngobrol-ngobrol seputar buku, Rossi memberikannya pada Paul, disertai surat-surat (atau catatan) yang Rossi klaim “bisa membantu dalam pencarian asal usul buku tersebut”.

Tepat selang beberapa menit setelah mereka berbincang di ruang kerja Rossi dan Paul sudah berjalan ke luar ruangan untuk pulang dengan membawa berkas-berkas, tiba-tiba ada suatu keanehan di ruang kerja Rossi yang baru ditinggalkan Paul. Ada cahaya yang terang—amat terang—kemudian redup. Sedetik Paul sempat berpikir untuk kembali tapi, akhirnya niatnya ia urungkan dan bergegas pulang.

Setelahnya—sehari entah beberapa hari—Paul dapat kabar kalau Rossi hilang. Ya kagetlah dia karena orang terakhir yang bersama Rossi adalah dia sendiri. Polisi dipanggil, para saksi dikumpulkan, dan ruangan kerja Rossi disegel. Di langit-langit ruangan yang tinggi itu ada secercah noda gelap, entah darah atau apa. Banyak asumsi yang dikemukakan oleh beberapa orang mengenai dugaan sebab hilangnya Rossi, tapi tak satu pun yang membuat polisi yakin.

Paul sangaaaaat sedih. Dosen pembimbingnya hilang setelah memberikan seberkas catatan yang akan mengubah hidupnya. Bagaimana ini? Paul seakan tertarik untuk menelusuri asal-usul buku itu karena ia berasumsi pasti ada kaitannya dengan kehilangan Rossi. “Bagaimana mungkin Rossi bunuh diri? Ia sejarawan hebat dan mustahil dia tidak dicari orang,” gitu kira-kira pikiran Paul. Tapi di lain sisi ia juga muak dengan buku itu karena berbagai alasan yang sudah bikin dia frustasi.

Tapi akhirnya keputusan Paul sudah bulat, ia akan menelusuri buku itu dan yakin akan menemukan Rossi. Ia pergi ke berbagai perpustakaan tua universitas dan mencari buku-buku kuno. Tadi kan udah diceritakan bahwa buku itu membuat Paul frustasi. Dengan adanya buku itu di tangannya banyak kejadian aneh. Paul seakan diikuti orang jahat, yang menyebabkan berbagai peristiwa mengerikan. Contohnya kucing liar—Paul memberinya nama Rembrandt—yang sering berkunjung ke apartemennya di Amerika tiba-tiba ditemukan mati dengan kepala terpelintir dan posisi yang ganjil, seakan dia main-main di sana dan mati dengan konyol karena terjepit. Teman satu-satunya itu sekarang sudah pergi menyebabkan Paul amat marah.

Selama risetnya mengenai buku itu—buku Naga we ya nyebutnya—selain banyak hal aneh yang terjadi pada orang lain, terjadi pada dirinya sendiri. Contohnya dia dipelototin sama pegawai perpustakaan karena Paul membaca buku dengan topik Drakula. Risetnya ini rupanya menarik perhatian seorang gadis bernama Helen. Helen ini orang Rumania yang sempat dibesarkan di Budapest, Hongaria. Helen adalah seorang Antropolog yang juga suka sejarah dan pengerahuannya tentang sejarah bukan suatu yang main-main. Luaaaaaaaaaaaas
banget wawasannya Helen itu.

Ngobrol, ngobrol, ngobrol dengan Helen ketauan juga kalau Helen ini putri Profesor Rosi. Helen membenci Rossi karena dulu ia mencampakkan cinta ibunya ketika Rossi berkunjung ke Rumania. Kisah cinta itu menyebabkan ibu Helen hamil dan kabur dari rumah karena kakek Helen galak sekali. Ibu Helen tidak ingin orang desa tau jadi kaburlah ia ke rumah Eva kakaknya di Budapest. Ibu Helen mengirim surat ke Amerika ke alamat yang pernah Rossi tinggalkan untuk Ibu Helen dan memberitahukan bahwa dirinya tengah hamil bayi mereka. Ngenes! Jawaban Rossi adalah bahwa ia tidak pernah ke Rumania dan menanyakan darimana Ibu Helen dapat alamat ini dan juga bilang bahwa ia tidak mengenal ibu Helen. Ibu Helen hampir putus asa dan ia mulai membesarkan putrinya seorang diri di Budapest. Besarlah Helen seorang gadis pintar (yang mungkin karena warisan darah Rossi). Begitulah Helen ingin balas dendam dengan menunjukkan dirinya di muka public dengan membawa-bawa nama Rossi, bahwa Rossi pernah punya bayi : Elena Rossi. Helen berpikir hal itu akan jadi sangat lucu.

Dengan tujuan yang berbeda mereka berdua akhirnya bekerja sama untuk menemukan Rossi. Kalo Paul karena memang ia sangat sayang dengan dosen pembimbingnya itu, tapi Helen karena memang ia ingin menemui ayahnya dan bicara apa sebab ia meninggalkan ibunya.

Mereka berdua bersama-sama menelusuri daerah-daerah kuno di dataran Eropa dan Balkan. Pernah mereka pergi ke Turki dan bertemu dengan seorang profesor bernama Turgut Bora. Turgut adalah orang baik, ia bersedia membantu Paul dan Helen untuk memecahkan petunjuk-petunjuk yang ia dapat dari surat Rossi atau sumber yang lain. Diketahui juga bahwa Turgut senang mengoleksi barang-barang Ottoman dan ia juga punya buku yang ditengahnya ada gambar naga. Kebetulan yang amat sangat. Sekarang buku naga itu berjumlah 3 buah. Makin seru aja novel ini!!

Setelah ke Turki mereka bergegas ke Budapest, Hongaria untuk bertemu dengan bibi Helen, Eva. Karena mendapat berbagai petunjuk yang mendorong mereka pergi ke sana. Yang mereka cari selain Profesor Rossi  adalah kuburan Vlad Dracula yang makin lama makin rumit petunjuknya. Singkat cerita mereka menelusuri berbagai biara-biara tua, perpustakaan kuno, hingga sampai ke nama Sveti Georgi.

bersambung..

Thursday, June 16, 2011

Pasta pasta pasta

Nah loh!
waduhhh kenapa bisa begini??? Dulu saya paling anti sama Korea. Ketika banyak drama serial korea menjamur di tanah air, saya sama sekali gak minat. Karena menurut saya alurnya itu monoton, cuma berputar di sekeliling romans aja. Dan itu salah satu alur yang paling gak saya minati.

Tapiiiiiiiiiiiii..kemaren-kemaren kan banyak pulang siang..jam 12 atau jam 1 udah ada di rumah..nah ada si mamah lagi nonton Korea. Ah kalo mama sih emang dari dulu suka korea.

hmmm.. ni drama gimana cerita awalnya ya??da saya gak ngikutin dari awal jadi weh penasaran. eh lama-lama rame juga..yaudah diikutin..eh sampe sekarang jadi ketagihan :D huwaaaaaaaaaaa kemakan omongan sendiri deh gue T.T

judulnya "Pasta"


lucu kan kovernya kayak kartun..aslinya rame banget!!
ceritanya gadis yang namanya Seo Yoo Kyung kerja di restoran sebagai asisten. Nama restorannya La Sfrea. Setelah tiga tahun jadi asisten akhirnya dia bisa juga megang wajan..eh baru tiga hari pegang wajan sudah ada orang yang memecatnya!! kasian kan??

"Aku sudah tiga tahun disini, sedangkan dia baru tiga hari.. Bagaimana bisa ini dapurnya?", kata Seo Yoo Kyung. 

bukan cuna Yoo Kyung yang dipecat tapi semua koki wanita juga dipecat!! siapakah chef baru itu?? namanya Choi Hyun Wook. Setelah beberapa hari dia kerja jadi chef di dapur La Sfera dan  memecat semua koki wanita, dia menggantikan posisi koki wanita itu sama timnya dari Italia. Jumlahnya ada tiga orang dan ganteng-ganteng. hihiy!!


banyak deh konflik seru di antara koki lokal dan koki Itali. Tiap hari ada aja masalah di dapur. Mulai dari masuknya chef wanita baru, masa lalu Hyun Wook dan Oh Se Yong si chef wanita baru itu, perlakuan ayah Yoo Kyung yang membedakannya dengan adiknya yang seorang dokter, misteri si Kaktus yang menghiasi loker Yoo Kyung, yang paling penting adalah kisah Yoo Kyung dan Chef yang ternyata mereka saling mencintai, dan banyak lagi..

Yoo Kyung dan Chef 

Yoo Kyung sering juga dipanggil Ikan Mas sama Chef..hihihi

chef makan omongannya sendiri
dia malah pacaran sama Yoo Kyung

Yoo Kyung vs Chef

kalo ini sous chef, sebelum jadi chef
pangkatnya ini dulu

Se Yong, Boss, Yoo Kyung, dan Chef ^^

tim lokal (Korea) dan tim Italia bisa juga kompak ya?? hmm....

Chef!! 

Pasta Poster

Haha, sulit dipercaya mereka pacaran juga..

Pasta Poster 2

nama aslinya Lee Sun Gyun

angkuhnya kau, Chef!!!
oh iya, tayangnya di Indosiar jam 13.15 lah..setiap hari Senin sampai Jumat. Tapi sayang cuma 20 episode dan sekarang udah nginjak episode 11!! huwaaaaaaaaaa!!!

UKK selesai!! Yes!!

haaaaaah, udah lama banget nih gak posting. Kepalang UKK jadi gak berani buat-baca-baca yang lain  (apalagi posting).

UKK beres bukan berarti semuanya berakhir..degdegan nya justru sekarang-sekarang. Nunggu rapot 23 Juni lamaaaaaaaaaaaa banget. Gak tau deh nilainya sepertinya turun. Datang ke sekolah liat-liat pengumuman barangkali ada remedial atau apa. Ah, beneran da bikin setres inimah.

Ngomong-ngomong soal setres, cara paling ampuh buat ngilangin stres itu buang uang!! haha bukannya saya orang kaya, tapi ya baeweh da uang sendiri gak minta sama orangtua (ya tapi masih dari mereka sih, cuma dikumpulin jadi agak banyak). Caranya?? beli-beliin weh seenak udel. Beli ini ke itu kek, apalagi kalau bukan BUKU??

oya, kemaren baru beli novel karangan Elizabeth Kostova judulnya The Historian. Alur ceritanya gimana ya gak tau da belom selesai baca. Yang tau latarnya itu di Amsterdam taun 1970-an lah. Ada bapak nyeritain ke anaknya yang berumur 16 tahun tentang masa lalunya. Ntar kalo udah selesai baca insyaallah posting sinopsisnya deh.



Eh iya, kemaren si Mang Adi lahiran. Eh istrinya maksudnya. Alhamdulilah lahir selamat di bidan terdekat bayi laki-laki yang imut ini. Sebenernya gak imut sih, buat bayi ukuran segitu tuh gede. Da saya juga belom liat deng, tapi nanti insyaallah Jumat lusa mau nengok kesono ke daerah Cihanjuang. Katanya namanya Tedi Ashar, haha gak tau bener atau cuma guyonan doang. "Kan usum ayeuna mah Wahyu Subuh, Najib Maghrib. Tah ayeuna Tedi Ashar," gitu cenah kata sang bapak. haha ada-ada aja. Kenapa ashar gitu ya gak Duhur aja atau Isya gitu. Tedi Duhur, Tedi Isya haha meni oon ngasih nama teh :P

Haha baru brojol banget nih, nguap pula -__________-

Saturday, May 28, 2011

Perih???

Post macem apa ini gak penting pisan?! Daripada lanjut baca, mending buru-buru klos aja deh tab ini.

“Perih hatiku ini mbaaa, perih! Sakit banget kamu kok tega lakuin ini sama aku?!”
Haaa?? Sakit hati kok perih??

Setau saya sakit hati itu linu, cenat cenut gimana gitu. Kalau yang namanya perih tuh ngelepas pore pack. Karena kelamaan jadi susaaaaaaaah banget ngelepasnya. Udah perih, yang keangkat bukan komedo eh malah bulu idung. Ampun deh -..- siapa itu yang nyiptain pore pack??

biasa aja mba -____________-


Eh, tapi kalau kalimat di atas diganti jadi linu..

“Linu hatiku ini mbaaa, linu!! Sakit banget kok kamu tega lakuin ini sama aku?!”
Hmmm.. gak lucu juga ya hatiku linu? Linu pan identiknya sama pegel-pegel. Nyeri sendi atau semacemnya lah.

Coba kita ganti lagi..

“Pegel hatiku ini mbaaaaa, pegel!! Sakit banget kok kamu tega lakuin ini sama aku?!”
Haaah, jiga nu udah abis macul gitu kesannya   -_______________-

Yaudahlah balik lagi ke asal weh : sakit hati itu perih..

*udah gue bilang geje, nekat baca sih

Wednesday, May 25, 2011

JAY SEAN - Down


featuring Lil Wayne

Jay Sean

(Intro)

Baby are you down down down down down,
Down, down,
Even if the sky is falling down,
Down, down
Ooh (ohhh)

(Verse 1)

You oughta know, tonight is the night to let it go,
Put on a show, i wanna see how you lose control,

(Bridge)

So leave it behind ’cause we, have a night to get away,
So come on and fly with me, as we make our great escape.

(Chorus)

So baby don’t worry, you are my only,
You won’t be lonely, even if the sky is falling down,
You’ll be my only, no need to worry,
Baby are you down down down down down,
Down, Down,
Baby are you down down down down down,
Down, Down,
Even if the sky is falling down,

(Verse 2)

Just let it be, come on and bring your body next to me,
I’ll take you away, hey, turn this place into our private getaway,

(Chorus)

So baby don’t worry, you are my only,
You won’t be lonely, even if the sky is falling down,
You’ll be my only, no need to worry,
Baby are you down down down down down,
Down, Down,
Baby are you down down down down down,
Down, Down,
Even if the sky is falling down,

LiL Wayne
(Verse 3)
Even if the sky is falling down like she supposed to be,
She gets down low for me,
Down like her temperature, ’cause to me she zero degree,
She cold, overfreeze,
I got that girl from overseas,
Now she my miss America,
now can i be her soldier please,
I’m fighting for this girl,
On the battlefield of love,
Don’t it look like baby cupid sending arrows from above,
Don’t you ever leave the side of me,
Indefinitely, not probably,
and honestly im down like the economy,
Yeahhhhhh
(Bridge)

So leave it behind ’cause we, have a night to get away,
So come on and fly with me, as we make our great escape,

(So why don’t we run away)

(Chorus)

So baby don’t worry, you are my only,
You won’t be lonely, even if the sky is falling down,
You’ll be my only, no need to worry,
Baby are you down down down down down,
Down, Down,
Baby are you down down down down down,
Down, Down,
Even if the sky is falling down 

Monday, May 23, 2011

Sekilas Muslim di Turki dan Denmark

Hm...entah kenapa saya kemarin-kemarin sedang tertarik untuk mainan omegle. yap, situs dengan ikon omega miring dengan "talk with the stranger"-nya memang sempat buat saya kesemsem.

iseng-iseng, tapi saya mengaku senang bisa chat dengan orang-orang dari luar negeri, meskipun bhs inggris saya jelek ya cuek ajalah gak kenal ini. Hahaha..

Pernah satu malem saya chat sama orang Turki, namanya Alp. Kebetulan dia seorang muslim juga. Yaudah deh kita ngobrol ngaler ngidul kemana-kemana ngomongin sejarah. Meskipun agak gak nyambung karena kendala bahasa. Tapi, chat sama orang bener macam Alp ini bisa dibilang prestasi loh. Kenapa?lebay? Saya rasa tidak, karena jaman gini susah buat cari orang bener, apalagi di Omegle. Kebanyakan orang menggunakan Omegle buat hal yang buruk dan gak guna. Yah, saya kira anda-anda mengerti.. ehm.. maksud saya.

Nah, di tengah obrolan kita ngomongin tentang populasi muslim, baik di Indonesia sini atau di Turki. Alp bilang Turki itu mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi banyak yang gak mencerminkan. Kebanyakan pabrik-pabrik atau industri besar di sana gak mengindahkan seruan adzan, mereka hanya ngasih waktu istirahat yang sempit banget, dan Alp bilang hal itu bikin para karyawan gak memungkinkan untuk shalat.

Lain di Turki, lain juga di Denmark. Kali ini partner saya namanya Simon. Kesan pertama saya liat dia, mukanya itu cengengesan dan cerminan dari anak brandal. Eh taunya emang bener dia berandal, ngaku pula pernah ditangkep polisi karena berantem adu pukul botol bekas alkohol. Gak tau deh bener apa enggak. Karena waktu itu kita chat nya video dan saya lagi pake jilbab, mulai deh masuk ke topik ini. 

Awalnya Simon nanya apa benda putih yang menutupi rambut saya, ya saya jawab aja ini hijjab (bhs internasionalnya jilbab). Terus dia bilang kenapa saya melakukan itu, dan tidak membiarkan rambut saya terurai. Saya jawab karena saya muslim. Wah, obrolan kita panjang banget. Sebenarnya Simon ini seorang Kristian, kristian yang baik. Dimana saya tau? dari bicaranya, dia sopan banget. Kalau salah dikit aja minta maap. Terus dia bilang kalau dia pernah baca Quran dan berpikir Quran itu bagus, dia juga bilang suka sama perempuan yang gak menunjukkan bagian badannya (bener apa kaga ya?)

"idk, i just like that thing, Farras" gitu cenah katanya.

Kalau di Denmark ini menurut cerita Simon banyak juga orang Islam. Tapi sebagian dari mereka gak begitu taat aturan, katanya. Terkadang orang muslim di sana cuma shalat 3-4 kali sehari, tetap makan di bulan ramadan, gak semua perempuan muslim Denmark pake hijjab.

"Burka!"

buseeeeeet, sangka gue basa apa tuh taunya Burka itu jilbab kalo bahasa Denmarknya.

"wht burka?"
"its hijjab. i just remembered that ^^" kata Simon.

waoooo, keliahatan kok ni anak gak begitu bandel..

Simon juga bilang katanya jual-beli sex di Denmark itu legal!
What?legal? OH MY GOD!!

Hmmmm... begini nih, belom mata perih sih ya terus nulis aja. Yaudah, sekian itu tadi sesuatu yang saya simpulkan tentang pendapat beberapa orang tentang situasi muslim di luar Indonesia, yakni Turki dan Denmark. Semoga apa yang mereka bilang itu gak sepenuhnya bener. Saya yakin masih banyak orang yang gak cuma pegang agama sebagai embel-embel, tapi sesuatu yang amat penting dan sakral. Yah, semoga saja...

Tuesday, May 17, 2011

If You're Not The One - Daniel Bedingfield

entah kenapa sekarang-sekarang ini saya lagi doyan lagu mellow yang lope-lope. Lagu si Daniel ini liriknya saya suka, dalem banget, dan yang akustiknya lebih keren!


If you're not the one then why does my soul feel glad today?
If you're not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call?
If you are not mine would I have the strength to stand at all?

I never know what the future brings 
But I know you're here with me now
We'll make it through 
And I hope you are the one I share my life with



I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

If I don't need you then why am I crying on my bed?
If I don't need you then why does your name resound in my head?
If you're not for me then why does this distance maim my life?
If you're not for me then why do I dream of you as my wife?

I don't know life so far away 
But I know that its just a trip
We'll make it through 
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I'm praying you're the one I'Ve build my home with
I hope I love you all my life

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

'Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
'Cause I love you, whether it's wrong or right
And though I can't be with you tonight
You know my heart is by your side

I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?